Waspadai Penularan Virus H1N1

KASUS merebaknya wabah flu babi akhir-akhir ini memang sangat meresahkan penduduk dunia. Tidak hanya ancaman bagi penduduk di negara Eropa, tapi juga ancaman bagi penduduk Asia, termasuk juga Indonesia. Tapi tahukah Anda, sebenarnya nama flu babi ini ternyata salah kaprah..

Menurut dokter umum Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) Otto Rajasa, nama flu babi diambil karena banyak gen (pembawa sifat) yang mirip dengan virus flu yang menyerang babi. Padahal, sebenarnya virus penyebabnya berbeda.

Dikatakan, nama flu babi sebenarnya sudah tidak cocok lagi setelah ditemukannya virus penyebab flu tersebut yakni Virus Influenza A jenis H1N1. Berbeda dengan H5N1 yang memang menyerang burung dan ditularkan ke manusia, flu H1N1 ditemukan menyerang manusia dan menular dari satu orang ke orang lainnya.

”Hingga sekarang, tidak ada bukti bahwa virus H1N1 itu menyerang babi. Akan tetapi virus ini dapat ditularkan dari manusia ke babi dan babi yang terinfeksi tersebut menularkannya ke manusia lagi. Tetapi penularan dari babi ke manusia belum pernah ditemukan. Oleh karena itu, WHO dan depkes RI menamakan virus ini Influenza A H1N1 dan nama flu babi dibatalkan,” jelas dr Otto.

Lebih lanjut dikatakan, H1N1 adalah virus yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya, persis seperti cara penyebaran penyakit influenza biasa. Yaitu melalui percikan air ludah dan hidung baik dari bersin, batuk maupun pilek.

Caranya, bisa melalui udara, bisa juga virus yang nempel di permukaan benda yang tersentuh oleh tangan kita yang kemudian mengusap wajah, hidung atau mulut, sehingga ketularan. Virus ini sangat mudah mati hanya dengan pemanasan 75°-100° C beberapa detik atau sabun, clorine, alkohol dan betadine.

Diungkapkan, di luar tubuh manusia setelah terpercik virus ini mampu bertahan hidup 2-8 jam sambil menunggu korban. Masa inkubasi yaitu, waktu yang diperlukan virus untuk berkembang dalam tubuh sebelum menimbulkan gejala flu adalah antara 1-7 hari. Sedangkan masa menular adalah antara 1 hari sebelum timbul gejala flu sampai 7 hari setelah gejala muncul. Pada masa menular inilah orang yang terinfeksi virus H1N1 dapat menulari orang lain.

”Gejala flu H1N1 sangat mirip dengan gejala flu biasa, yaitu panas, batuk, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, nyeri otot, kadang diare dan muntah. Pada kasus yang berat atau komplikasi dapat disertai infeksi paru-paru, jantung dan otak, tetapi hal ini hanya sering terjadi pada anak-anak dibawah 5 tahun, ibu hamil, orang tua lebih dari 65 tahun, penderita kencing manis dan penderita penyakit kronik (menahun ),” sebutnya.

Dibandingkan dengan flu burung, lanjut dr Otto, H1N1 kurang berbahaya. Angka kematian akibat H1N1 saat ini di US kurang lebih 0,4 % (295 kasus meninggal 1 orang–anak-anak usia 23 bulan dan di Meksiko 6 % dibandingkan flu burung yang mencapai 80% (dari 20 orang yang terinfeksi meninggal 16 orang).

”Gejala penyakit flu berat pada anak-anak yang harus segera dibawa ke dokter adalah pernapasan yang cepat, wajah kebiruan, tidak mau minum yang cukup, tidak mau berjalan atau berinteraksi dengan orang lain, mudah menangis bahkan bila digendong, gejala flu reda tapi muncul panas dan batuk memberat dan badan panas disertai bintik-bintik merah dikulit,” bebernya.

Sedangkan tindakan pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan meminum Tamiflu selama 7 hari dimulai dari hari saat kontak dekat dengan orang yang sudah terbukti terinfeksi flu H1N1.

”Pencegahan terbaik adalah menjaga tubuh tetap bugar dengan cara tidur minimal 7 jam sehari, olahraga secara teratur, mengatur supaya tidak stress, minum air yang cukup banyak, makan yang bergizi, menghindari kontak dengan benda yang mungkin terkomtaminasi, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit flu,” anjurnya sembari menambahkan pemakaian masker belum memiliki bukti ilmiah untuk mencegah meluasnya virus H1N1 tersebut.

Silahkan Anda Baca Juga Artikel Yang Berkaitan Dibawah Berikut Ini