Tentang Saya

Foto saya
Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia

Osa Juga Bisa Menyerang Anak

Hati-hati, Jika Anak Tidur Mendengkur

SI kecil tidur mendengkur atau ngorok kerap disepelekan oleh orang tua. Padahal, mendengkur keras saat tidur dan sering diselingi tarikan napas panjang yang spontan dan cepat seolah tercekik merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Karena mendengkur, tak hanya akan membuat kondisi kesehatan si kecil terganggu, tapi bisa membuat anak rentan terhadap stroke, hipertensi dan penyakit jantung saat ia dewasa.

Menurut dr Erica Lukman SpTHT-KL,MQIH dari Panacea Clinic Balikpapan, dalam istilah medis, mendengkuratau ngorok disebut dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA, kata wanita yang akrab disapa dr Erica ini, adalah suatu gangguan pernapasan saat tidur yang ditandai terhentinya proses bernapas dan mengakibatkan terbangunnya penderita tanpa disadari dan menyebabkan kurangnya kadar O2 ke dalam tubuh.

"OSA tak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang anak-anak," ucapnya.

Namun demikian, lanjutnya, tidak setiap anak yang mendengkur mengidap OSA. Bisa jadi, mendengkur pada anak tersebut disebabkan karena si kecil terlalu capai bermain disiang hari.

Adapun ciri-ciri mendengkur yang mengidap OSA adalah sebagai berikut. Pertama, saat si kecil tidur, akan terdengar suara dengkuran dan kesulitan bernapas. Ciri berikutnya, si kecil akan berkeringat terus menerus saat tidur. Hal tersebut karena organ-organ tubuhnya sebenarnya tetap terjaga untuk selalu siap "membangunkan" fungsi sadar otak saat napasnya terhenti. Akibatnya organ-organ tubuhnya lelah sehingga si kecil jadi berkeringat saat tidur.

Ciri selanjutnya, pada siang hari, si kecil akan sangat aktif. Hal ini karena tidurnya yang tidak sempurna maka ia menjadi uring-uringan dan melampiaskannya dengan perilaku hiperaktif.

"Ciri lainnya, si kecil mudah tertidur di mana saja. Hal ini karena ia kurang tidur di malam hari sehingga ia menjadi cepat lelah, baik fisik maupun mental," sebut wanita yang membuka klinik mendengkur di Panacea Clinic ini.

Lebih lanjut dijelaskan, penyebab mendengkur bisa disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab pertama, bisa karena mengendornya otot-otot pernapasan sewaktu anak tidur. Kedua, si kecil memiliki kelebihan jaringan pada saluran pernapasan bagian atas.

Sementara penyebab ketiga, adanya ketidaknormalan anatomi saluran pernapasan bagian atas dan rahang. "Seharusnya dalam kondisi normal, otot-otot yang mengendalikan lidah dan jaringan lunak serta langit-langit mulut menjaga saluran napas tetap terbuka selama anak tidur. Namun pada penderita OSA, otot-otot tersebut terlalu relaks sehingga saluran pernapasan menyempit dan memicu anak untuk mendengkur dan selanjutnya sulit bernapas," terangnya.

Lantas bagaimana solusinya? dr Erica mengatakan, memeriksakan anak merupakan tindakan yang paling disarankan. Biasanya, jika hasilnya memang positif, si kecil penderita OSA maka akan ditawarkan beberapa pilihan terapi sesuai dengan berat ringannya kasus.

"Salah satu terapi yang disarankan adalah terapi Continous Positive Airway Pressure (CPAP), yaitu meniupkan udara bertekanan tinggi ke jalan napas selama tidur sehingga tidak akan lagi terjadi penyempitan. Namun, untuk mengetahui apakah anak mengidap OSA berat, maka terlebih dahulu si kecil diidentifikasi dengan penggunaan alat diagnosa yang disebut sleep test," tandas Erica.

Silahkan Anda Baca Juga Artikel Yang Berkaitan Dibawah Berikut Ini



0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP