Anak Suka Membaca, Itu Tergantung Orangtuanya!
Cerita rakyat sangat imajinatif dan penting dijadikan sebagai bacaan anak untuk mengembangkan daya berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.
Demikian pendapat itu dilontarkan oleh Renny Yaniar, Pemimpin Redaksi Majalah Mombi, dalam diskusi "Cerita Rakyat Memperkaya Dunia Dongeng Anak", di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/6).
Yenny menambahkan, selain menghibur, cerita rakyat banyak memberikan informasi pengetahuan dan pesan-pesan yang baik atau positif mengenai kejujuran, hormat pada orangtua, kesetiakawanan, serta tidak kenal menyerah.
Senada Renny, pendapat Arleen Amidjaja, penulis buku-buku cerita anak, pun demikian. Hanya saja, untuk membuat anak senang mendengarkan cerita rakyat anak, orangtua perlu kreatif menceritakan isi buku agar si anak tertarik.
"Orangtua harus rela membacakannya dan menjadi role model bagi cerita itu," ujar Arleen.
Arleen mengatakan, dengan prinsip itu orangtua perlu kreatif meniru tingkah polah tokoh di dalam cerita yang dibacakan untuk putra-putrinya.
"Bahkan untuk berguling ke sana ke mari mencontohkan tokoh hewan berang-berang pernah saya lakukan, itu biar anak bisa lebih mengenal tokoh yang sedang saya ceritakan," ujar Arleen.
Di sisi lain, Arleen mengakui, tayangan televisi juga bisa membuat anak makin jauh dari bacaan. Untuk itulah, orangtua pun harus banyak membaca dan mampu mencontohkan bahwa membaca merupakan bagian dari kehidupan mereka.
"Melihat orangtuanya selalu membaca si anak juga akan meniru, sebaliknya jika sejak kecil tidak diperlihatkan kebiasaan membaca, otomatis si anak juga berpikir bahwa membaca bukan menjadi kebiasaannya dan anak pun jadi tidak suka membaca," ujar Arleen.
Di sisi lain, Renny menyoroti tentang perlunya menularkan bacaan cerita rakyat oleh orangtua ke anak. Selain si anak mendapatkan sisi positif dari cerita tersebut, orangtua pun ikut melestarikan cerita rakyat.
"Kesukaan seorang anak tergantung kesukaan orangtuanya, sehingga jika cerita rakyat tidak ditularkan perlahan cerita rakyat akan punah," ujar Renny. "Jangan suruh anak bisa membaca, tetapi mau membaca," tambahnya.
3 komentar:
saya jadi inget bukunya mas fauzil adhim,"membuat anak gila membaca"
memang,peran orang tua sangat besar untuk menjadikan anak menyukai membaca.tapi saya cenderung setuju ke kak seto yang berpendapat tidak mengajari anak membaca sampai dia siap.kepada anak,saya hanya memperkenalkannya...
lam kenal ya
yups orang tua jelas sangat berpengaruh terhadap anak, apalagi mengenai bacaan yang harus dia baca untuk membentuk pola pikir mereka
artikelnya keren banget nih, makasih sharingnya. jangan suruh anak bisa membaca, tapi mau membaca. sip....
Posting Komentar