Tentang Saya

Foto saya
Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia

Anak Dan Masa Depan Bangsa

Pada Hakikatnya anak bukan saja sebagai harta kekayaan bagi orangtuanya,tetapi juga sekaligus harta bagi masa depan suatu bangsa.
Suatu bangsa akan memperoleh harta yang tak ternilai jika memiliki anak-anak yang sehat,cerdas dan berkualitas.
Oleh karenanya,adalah sebuah tanggung jawab besar bagi kita semua untuk mewariskan suatu generasi anak-anak yang akan menyelamatkan bangsa pada beberapa dekade yang akan datang.
Generasi anak-anak hari ini begitu penting karena generasi muda yang segera menerima estafet,pada saatnya akan digantikan oleh generasi anak-anak hari ini.
Maka dalam rangka mengemban tanggung jawab untuk melangsungkan kehidupan bangsa,pemimpin saat ini harus memberi perhatian kepada kehidupan anak-anak.
Mengabaikan anak-anak saat ini adalah kecerobohan besar.Bahkan mungkin termasuk dosa sejarah tak terampuni.
Momentum Hari Anak Nasional pada 23 Juli yang lalu tentu tidak dimaksudkan untuk hanya melakukan secara seremonial belaka.Terdapat sejumlah kenyataan menyedihkan atas anak-anak yang harus dibuka dan dipersoalkan untuk dicarikan solusinya secara konkret.
Sudah cukup wacana tentang mereka,sederet angka-angka harus membuat kita terpanggil untuk ikut mengatasinya.
Bayangkan,bagaiman kita akan berharap anak-anak sehat ketika jutaan anak-anak bergizi buruk dan ratusan ribu sudah kena TBC,Malaria,Mutaber,Flu Burung atau bahkan HIV/AIDS.Itu baru ancaman bagi kesehatan secara fisik.
Ketika kita berbicara tentang anak-anak yang kurang beruntung secara sosial,kita menyuguhkan angka-angka yang cukup fantastis.Menurut catatan Kompas (23/7/2008),jumlah pekerja dibawah umur adalah sekitar 6,3 juta.
Jelas,secara sengaja kita membiarkan pelanggaran Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang melarang memperkerjakan anak dibawah umur 15 tahun.Berapa anak-anak yang tidak bisa sekolah adalah persoalan tersendiri.
Tentu tidak terdata secara cermat berapa anak-anak yang hidup di alam terbuka,di emperan toko,dipasar-pasar,di stasiun kereta api,terminal bus,dan sebagainya.
Pokoknya mereka adalah gelandangan anak-anak yang mencari sesuap Nasi dijalan-jalan.Mereka sangat rawan bagi tindak kekerasan baik fisik maupun seksual.
Selain itu,wacana tentang perdagangan anak telah menjadi nyata dan saling kalah-mengalahkan dengan Polisi yang ingin mencegahnya.
Sementara itu,kita kini sangat ketar-ketir dengan sebagian tayangan televisi berupa sinetron-sinetron yang tidak mendidik,akrab dengan kekerasan,perilaku yang tidak manusiawi,tidak santun dan permisif terhadap pergaulan bebas.
Alhasi5,untuk mendorong lahirnya anak-anak cerdas,sehat,berakhlak dan berkualitas merupakan perjuangan yang kompleks dan tidak ringan.Semuanya harus dimulai dari kesadaran akan nilai strategis generasi anak-anak saat ini untuk masa depan bangsa ini.
Selanjutnya di tuntut kepedulian yang total dari semua pihak untuk mengambil tanggung jawab walau hanya berupa keprihatinan.
Dari momentum Hari Anak Nasional inilah kita dapat gunakan untuk sama-sama mengambil Tanggung Jawab Mulia,yakni menyelamatkan anak-anak dari kehancuran masa depan-nya dan masa depan bangsa ini.(*)

Silahkan Anda Baca Juga Artikel Yang Berkaitan Dibawah Berikut Ini



0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP