Indonesia Masuk 10 Besar Situs Phishing

JAKARTA - Makin hari, virus, trojan, worm, malware makin mengganas. Varian malware pun terus berkembang. Serangan berbasis Web semakin sering terjadi, dan mengancam situs-situs jaringan pertemanan seperti Facebook, Flickr dan Frienster. Begitu juga ancaman spam. Demikian tercantum dalam laporan Internet Security Threat vol. 14 yang dirilis Symantec di Jakarta (6/5).

Laporan untuk kurun Januari 2008 – Desember 2008 yang dibacakan oleh Ronnie Ng (Manager, Systems Engineering, Indonesia & Singapore, Symantec) itu mengungkapkan hal mengejutkan. Indonesia ternyata duduk di peringkat 8 dalam daftar Top 10 Phishing Site. Sebagai situs phishing, negara kita itu mengalahkan Malaysia dan Singapura yang masing-masing ada di urutan 9 dan 10. Sementara itu juara pertama adalah Cina, yang diikuti oleh Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

“Indonesia tercatat dalam daftar 10 Besar. Ini akibat semakin banyaknya kegiatan perbankan online yang dilakukan oleh pengguna,” kata Ronnie. “Hati-hati mengakses situs online bank, seperti Klik BCA dan Bank Mandiri. Jangan sekali-kali mengirimkan data dan password ketika diminta dengan alasan pembaruan,” saran Albert Lay.

Sektor keuangan/finansial memang menjadi target utama phishing di tahun 2008, dengan porsi kontribusi 76%. Selain sektor finansial, yang juga banyak diincar adalah ISP dan sektor eceran (ritel), masing-masing 10% dan 8%. “ISP banyak disasar karena kebanyakan orang menggunakan data-data yang sama untuk banyak akun yang dimilikinya, termasuk akun e-mail,” urai Ronnie.

Selama tahun 2008, kegiatan phishing yang dideteksi Symantec tercatat meningkat 66% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 55.389 situs Web yang terdeteksi.

Tentang Saya